Wednesday, November 16, 2016

Donald Trump Bikin Rupiah Ambles terhadap 4 Mata Uang Ini




PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Jakarta,   Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai tukar eceran rupiah kompak melemah terhadap empat mata uang, yakni dolar Amerika Serikat (AS), dolar Australia, euro, dan yen Jepang di minggu kedua November 2016.

Anjloknya mata uang Garuda ini imbas dari hasil pemilihan Presiden AS yang dimenangi Donald Trump.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan rata-rata nasional nilai tukar eceran rupiah mengalami koreksi di Oktober 2016 sebesar 0,44 persen atau 56,42 poin ke level Rp 12.993,96 per dolar AS.

Dengan dolar Australia, kurs eceran rupiah merosot lebih dalam 0,48 persen atau 47,44 poin ke level Rp 9.934,88.

Namun terhadap yen Jepang dan euro, nilai tukar eceran rupiah naik 2,99 persen (3,83 poin) dan 2,40 persen (348,10 poin) masing-masing ke level Rp 124,32 dan Rp 14.154,05 di Oktober dibanding September ini.

"Level nilai tukar rupiah regional tertinggi di Kalimantan Utara Rp 12.881 per dolar AS dan terendah di Banteng Rp 13.187,50 per dolar AS. Penguatan terbesar Gorontalo 1,37 atau 180 poin dan pelemahan terbesar 1,60 persen atau 207,50 poin," jelas Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Kondisi pelemahan rupiah semakin tajam pada November pekan kedua. Kurs rupiah, diakui Suhariyanto anjlok terhadap seluruh mata uang asing dibanding minggu keempat Oktober ini.
"Situasi berbeda di November pekan kedua,

kurs rupiah melemah terhadap seluruh mata uang asing, baik dolar AS, dolar Australia, Euro, dan Yen," katanya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pekan kedua November ini jeblok 0,65 persen atau 84,74 poin menjadi Rp 13.078,70 dari Rp 12.993,96 di minggu terakhir Oktober.

Terhadap dolar Australia, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 10.007,59 atau sebanyak 0,73 persen dan 72,71 poin.

Nilai tukar rupiah terjun bebas 387,75 poin atau 2,74 persen ke level 14.541,80 per euro. Dan terhadap yen, kurs rupiah turun 1,62 persen atau 2,02 poin ke level Rp 126,34.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, pelemahan kurs rupiah terpengaruh faktor efek Donald Trump.


"Donald Trump pengaruhnya ke kurs rupiah ya.

Lihat saja sampai minggu kedua ini melemah, tidak cuma ke dolar AS tapi mata uang lain. Terhadap Yen, rupiah melemah karena Jepang juga lagi mengalami surplus perdagangan dan ada recovery, sehingga kita agak kedodoran di yen," katanya. (Fik/Gdn)


Sumber - liputan6.com
rhd - rifanfinancindo

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

No comments:

Post a Comment