Wednesday, July 19, 2017

Ini Pemicu Kasus Bullying di Thamrin City

RIFAN FINANCINDO


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - JAKARTA - Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim mengatakan, awal mula terjadinya kasus perundungan alias bullying  yang terjadi di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat 14 Juli 2017, karena permasalahan yang terjadi di dalam geng satu permainan.
Mustakim menuturkan, SW pada awalnya merupakan anggota dari geng yang bernama Brother of Santay (BOS). Grup tersebut berisi anak-anak yang tinggal di kawasan Kebon Kacang dan Kebon Melati.
"Mereka (pelaku) hanya teman main dan teman sekolah saja dan juga teman FB. Kebanyakan tetanggaan dan satu grup di BOS (Brother of Santay). Sama-sama satu teman sepermainan anak Kebon Melati dan Kebon Kacang," ucap Mustakim di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
Anggota BOS yang diketahui menjadi pelaku perundungan berjumlah delapan orang, yakni AS siswi SMPN 273 Jakarta, HR SMP Muhammadiyah 6, RA SD Muhamadiyah 56, RZ SDN Kebon Melati 03, RN SDN Kebon Melati 02, SA SDN Kebon Kacang 01, AA SDN Kebon Kacang 03, SN SDN Kebon Kacang 01 F siswi SDN Kebon Kacang 01.
Sedangkan aksi perundungan pada awalnya dipicu lantaran kesalahpahaman yang terjadi antara korban yakni SW dan F. "Awalnya F mengeluarkan kata-kata 'SW kok sombong sekarang enggak pernah main ke Boncang (Kebon Kacang). Selanjutnya SW malah ngajak duel F. Hal tersebut diucapkan pada hari Selasa (11 Juli 2017) lalu, pada jam 09.30 di SD Kebon Kacang 01," ujarnya.
Namun hal itu tak terlaksana, lantaran F mengadukan hal tersebut kepada delapan orang teman-temannya yang lain. Alhasil, pada Jumat 14 Juli 2017 lalu, korban yang mendatangi anak-anak tersebut malahan mengalami perundungan oleh teman sepermainannya sendiri di kawasan Thamrin City.
(ran)

Ada-Ada Saja! Gara-Gara Tak Balas Chatting, Seorang Suami Diceraikan Istri

Seorang perempuan asal Taiwan bermarga Lin mengajukan perceraian karena sang suami mengabaikan pesan yang ia kirim. Pesan itu dikirimkan melalui aplikasi pesan instam LINE dan menunjukkan bahwa pesan tersebut hanya dibaca, namun tak kunjung dibalas.
Atas permintaan tersebut, hakim pengadilan di distrik Hsinchu mengabulkan perminataan sang istri. Sang suami dinyatakan telah mengabaikan sang istri dengan bukti percakapan yang telah di-screenshot.
"Terdakwa tidak menanyakan tentang penggugat, dan informasi yqng dikirim oleh penggugat dibaca, tetapi tidak dijawab. Perkawinan kedua pasangan itu tak bisa diperbaiki lagi," demikian kata putusan pengadilan tersebut dikutip dari BBC, Selasa (17/7/2017).
Meski demikian, masalahnya ternyata tak sesederhana karena tak membalas pesan. Sang istri diketahui telah mencoba berkomunikasi dengan sang suami selama enam bulan. Sang suami bahkan tak membalas pesan ketika istrinya memberi tahu bahwa ia telah mengalami kecelakaan mobil.
Maka diketahui bahwa kedua pasangan tersebut memiliki masalah dalam komunikasi. Selain itu sang istri juga mengaku merasa terganggu dengan keluarga suaminya yang juga ikut menumpang bersama dalam satu atap.
Mereka membatasi berapa lama dia boleh mandi, dan seberapa tinggi ia menaikkan suhu air. Sang istri juga harus membayar tagihan pajak mertuanya karena sang suami tak memiliki penghasilan tetap.
"Pasangan normal seharusnya tidak saling memperlakukan seperti itu. Pesan LINE adalah bukti yang sangat penting ini menunjukkan keadaan pernikahan secara keseluruhan bahwa kedua pihak tidak memiliki komunikasi yang baik," demikian isi dalam dokumen perceraian.
Lin dan suaminya menikah sejak 2012. Ia berumur 50 tahunan sedangkan sang suami berusia 40 tahunan. Pernikahan tersebut merupakan kali kedua bagi Lin.
(kem)


Sumber: okezone.com
Rhd - rifanfinancindo
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Thursday, July 13, 2017

JPPR: Presidential Threshold Sangat Tidak Relevan



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - JAKARTA -Ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold adalah satu dari lima isu yang pembahasannya alot di DPR. Pemerintah dan partai koalisi bersikeras dengan angka ambang batas 20-25%, sementara sejumlah fraksi menginginkan ketentuan ini dihapuskan atau 0%.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR), Yusfitriadi menilai tidak adil, tidak relevan dan sangat politis, ketika kursi hasil pemilu legialatif tahun 2014 dijadikan syarat untuk pemilihan presiden tahun 2019. Karena keterbukaan dan partisipatif bagi masyarakat seluas-luasnya dalam pemilu.
"Dimana ketika ambang batas ditentukan maka tidak akan banyak masyarakat yang mampu mencalonkan untuk memimpin bangsa ini, padahal sangat mungkin, anak bangsa terbaik dan layak memimpin bangsa di semua kekuatan politik dan sosial yang ada di republik ini," ujar Yusfitriadi, Kamis (13/7/2017).
Menurut ia, salah satu yang menjadi faktor yang mempermasalahkan ambang batas pencalonan presiden, karena adanya sistem pemilu serentak di tingkat pusat yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden serentak. Sehingga kemudian muncul dari mana syarat partai yang boleh mencalonkan presiden.
"Kalau melihat kondisi itu maka seluruh partai pokitik mempunyai peluang yang sama, karena tida ada satu partaipun yang sudah mendapatkan kursi di parlemen, adapun kursi yang ada merupakan hasil pemilihan legislatif yang kemarin," pungkasnya.
Hingga kini pemerintah dan DPR masih belum mencapai titik temu dalam kesepakatan ambang batas ini. Disamping itu, ambang batas parlemen, metode konversi suara ke kursi, alokasi kursi ke daerah pilihan dan sistem pemilu juga masih dalam pembahasan. Namun presidential threshold menjadi yang paling alot dibahas.
(ulu)

Sumber: okezone.com
Rhd - rifanfinancindo
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Wednesday, July 12, 2017

Ada Wanita di Dalam Mobil Pelaku Pengeroyokan Hermansyah


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - JAKARTA - Polisi telah meringkus dua pelaku penusukan ahli telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah, yakni Edwin Hitipeuw (37) dan Lauren Paliyama (31). Sementara pelaku lainnya masih kabur dan dalam pengejaran petugas kepolisian..
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana menyampaikan, pelaku yang resmi ditetapkan buron berjumlah dua orang yakni E (20) dan D (21). Namun, polisi juga mencari sosok perempuan yang diketahui berada di tempat kejadian perkara (TKP)
"Buronnya ada dua. (Tapi total) tiga, satu perempuan, ada di mobil itu juga," kata Sapta saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (12/7/2017).
Sapta memastikan, perempuan misterius itu tidak ikut melukai korban hanya saja berada di TKP dan bersama pelaku lainnya sehingga perlu diburu untuk dimintai ketenangannya dan diselidiki perannya.
"(Perempuan itu) tidak ikut pemukulan. Tapi tetap dicari," tutur Sapta.
Seperti diketahui, kasus penusukan itu terjadi di tol Jagorawi KM 6 pada Minggu 9 Juli 2017 sekira pukul 04.00 WIB. Saat itu korban mengendarai mobil jenis Avanza hendak pulang ke rumahnya di kawasan Tirtajaya, Depok, Jawa Barat.
Sesampainya di tol Jagorawi KM 6, mobil yang dikendarai Hermansyah bersama istrinya diserempet mobil pelaku. Akhirnya, Hermansyah membuntuti mobil pelaku, tidak jauh dari tempat kejadian senggolan, Hermansyah disuruh turun dari mobil.
Setelah turun, tiba-tiba datang satu mobil lagi dan menyerang Hermansyah. Hermansyah terluka di bagian kepala, leher, dan tangan. Dan langsung dilarikan ke RS Hermina Depok sebelum akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
(wal)

Polisi: Sebelum Menusuk Pakar IT Hermansyah, Pelaku Dugem dan Minum Miras Bersama Teman-temannya

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, sebelum menusuk ahli telematika Hermansyah, kedua pelaku yakni Edwin Hitipeuw (37) dan Lauren Paliyama (31) dugem bersama Teman-temannya di wilayah Jakarta.
"Jadi informasi yang bersangkutan, malam itu habis dari dugem dan minum miras. Dia kemudian pulang. Kebetulan rumahnya di daerah Depok. Jadi melewati KM 6 itu," ungkap Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Setelah selesai dugem, mereka pulang mengendarai mobil yang kebetulan melewati tol Jagorawi sebagaimana Hermansyah. Sesampainya di KM 6 mobil mereka bersenggolan sehingga diberhentikan oleh korban dan akhirnya berkunjung penusukan.
"Jadi dia merasa mobilnya disenggol saja, kemudian dihentikan korban. Dia marah spontan. Dia turun dan temennya langsung mengejar. Makanya lagi kami dalami," tutur Argo.
Sebelumnya, Hermansyah dikeroyok oleh orang tidak dikenal (OTK) pada Minggu 9 Juli 2017 lalu di tol Jagorawi KM 6. Tidak lama kemudian, insiden penusukan tersebut terungkap dua pelaku berhasil diciduk polisi
Edwin Hitipeuw dan Lauren Paliyama diketahui bekerja sebagai debt kolektor. Mereka ditangkap di Jalan Dewi Sartika, Depok, pada Rabu 12 Juli 2017 dini hari setelah beberapa hari diburu oleh petugas kepolisian.
Saat ini, Edwin dan Lauren dibawa oleh tim Penjaga Gangguan Anti Kerusuhan (Jaguar) Polresta Depok, Jawa Barat ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
(fzy)

Sumber: okezone.com

Rhd - rifanfinancindo

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Tuesday, July 11, 2017

Sulitnya Jadi Pelaku Start Up di Indonesia



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - JAKARTA - Menjadi pelaku bisnis start up di Indonesia memang tak mudah. Selain karena gempuran pemain asing, minimnya pembinaan juga menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat atau mematikan bisnis start up.
Saat ini diketahui bahwa salah satu start up Indonesia bernama YesBoss berencana akan menutup layanannya pada 31 Oktober. Meski belum diketahui apa penyebabnya, namun menurut pengamat, mendirikan sebuah start up memang tak semudah membalikan telapak tangan.
Heru Sutadi pengamat dari Indonesia ICT Insitute mengatakan, untuk menjadi start up yang benar-benar bisa bersaing di bisnis digital sekurangnya membutuhkan waktu dua tahun. Selama periode tersebut, start up masih harus "puasa" karena masih belum mendapatkan pendapatan.
"Dari kebanyakan start up yang ada, kriterianya adalah dua tahun. Pada saat itu start up masih harus puasa dan masih dalam tahap mendapatkan jumlah pengguna. Selain itu pada rentang waktu tersebut start up masih harus mengiklankan layanannya," ungkap Heru, Senin (28/9/2016).
Ia sendiri mengkhawatirkan, merebaknya start up yang saat ini diprogramkan oleh pemerintah melalui Gerakan 1.000 Start Up akan menghasilkan start up yang hanya akan berjalan di tengah jalan. Ia mengibaratkannya sebagai sebuah balon yang gampang pecah.
"Harusnya kita jangan terjebak dalam jumlah atau kuantitas, tapi lebih ke kualitas dan layanan yang memang dibutuhkan. Saya khawatir merebaknya start up jadi semacam buble yang gampang pecah," lanjutnya.
Menurut Heru, seharunya ada pembinaan yang baik dan keberpihakan pemerintah dalam membantu start up lokal yakni dengan cara menyiapkan ekosistem dan menghadirkan pusat inkubator start up nasional. Melalui pusat inkubator, start up tersebut kemudian dibina, diberikan pelatihan, kemudian disosialisasikan.
Adapun untuk membangun start up, dibutuhkan modal yang harus bisa mencukupi kebutuhan operasional. Selama ini, menurut Heru, start up terkadang terlalu percaya diri bahwa layanannya akan laku dan bisa mendapatkan suntikan dana dari investor.
Namun demikian, bisnis digital berupa start up masih dianggap cukup menjanjikan selama bisa menjalani proses yang cukup panjang mulai dari dikenal oleh banyak orang hingga bisa menghasilkan uang secara mandiri.
YesBoss diketahui baru didirikan pada Juni 2015 dan telah mendapatkan pendanaan dari tiga investor. Berawal dari program sistem pribadi melalui layanan SMS, kini ia telah memiliki aplikasi mobile dana mendapatkan seribu unduhan di Playstore.
(kem)
Sumber: okezone.com
Rhd - rifanfinancindo
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Monday, July 3, 2017

Tips Cegah Lupa Password Smartphone Ini Bisa Bikin Ngakak


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Jakarta, Menggunakan password untuk mengamankan perangkat smartphone memang bisa mencegah perbuatan iseng orang lain.

Meski demikian, kadang kala si pemilik smartphone lupa dengan password yang digunakan.
Namun tenang, warganet berikut ini telah memiliki tipsnya.

Dalam sebuah video pendek berdurasi kurang dari 1 menit, akun @infoanda di Instagram menunjukkan langkah-langkah untuk memperbaiki masalah tersebut.

Awalnya seseorang dalam video menyiapkan peralatan berupa obeng untuk membuka bagian rangka ponsel. Namun di tayangan berikutnya, ia justru tampak kesal dengan memukulkan palu ke ponsel tersebut.

Selain itu, orang tersebut juga melemparinya dengan beragam benda lain seperti telur, piring, batu, sekop pasir, dan memukul-mukulnya hingga meja penyangga ambruk. Bukannya memberikan tips bermanfaat, video ini malah memberikan trik konyol kepada warganet.

Alhasil, warganet yang melihat tips lupa password pun tampak tertawa dengan ulah orang yang ada dalam video tersebut. Seperti diungkapkan @adyputrajayady yang menulis komentar , "Wkwkwkwk. Kirain beneran.. Taunya.. Di hancurin."

Adapula warganet yang merasa tertipu dengan video tips tersebut. "Udh seriuss liat dri awalnya.. eh endingnya bikin esmosi," kata warganet di akun @umiemoo.​​​
(kem)                  


Sumber: techno.okezone.com

hd - rifanfinancindo

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA