Tuesday, April 11, 2017

Lima Warga Diduga Tertimbun Longsor di Nganjuk




PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Lima warga diduga menjadi korban timbunan longsor yang terjadi di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (09/04/2017). – rifanfinancindo
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan bahwa material longsor menuruni lereng menimbun warga yang sedang beraktivitas di ladang dan sawah di bagian bawah di pinggir sungai.
“Satu orang dipastikan tertimbun longsor yaitu Paidi (55) warga Dusun Njati Desa Blongko. Sedangkan 4 orang diduga tertimbun longsor yaitu Kodri (15 tahun, warga Dusun Sumber Bendo), Doni (23 tahu, warga Dusun Sumber Bendo), Dwi (17 tahun, warga Dusun Sumber Bendo), dan Bayu (14 tahun, warga Dusun Sumber Bendo),” kata Sutopo dalam siaran persnya seraya menyampaikan BPBD Nganjuk masih melakukan pendataan di lokasi longsor mengingat keempat warga yang diduga tertimbun longsor tersebut berasal dari desa lain.
Baca Juga:
269 Jiwa Mengungsi Pasca Terjadinya Retakan Baru di Ponorogo
Kerugian Akibat Banjir dan Longsor Kabupaten Lima Puluh Kota Capai Rp 252,9 Miliar
7 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Kintamani Bali
Sutopo menjelaskan, material longsor menutup aliran sungai dengan ketinggian 10 meter sehingga membentuk bendung alami. Pada pukul 17.00 Wib, bendungan tersebut sudah terbuka sehingga aliran sungai kembali mengalir. Luas longsoran sekitar 3 hektar dengan tanaman cengkeh dan mangga di perbukitan.
Sebelumnya, pada awal tahun 2015, di perbukitan Dusun Dlopo ini sudah terdeteksi adanya retakan selebar 5-10 centimeter dengan panjang 50 meter.
Retakan tersebut makin meluas, dimana pada awal tahun 2016 mencapai lebar 20 centimeter dan panjang 200 meter. BPBD Kabupaten Nganjuk sudah memberitahukan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di lereng yang rawan longsor.
Pada Januari 2017 retakan bertambah menjadi lebar 30 centimeter dan panjang 300 meter. BPBD Nganjuk kembali memberikan peringatan kepada masyarakat. Selanjutnya pada Maret 2017 terjadi longsor kecil, masyarakat melaporkan kepada aparat desa yang kemudian disampaikan kepada BPBD Nganjuk.
“Untuk mengantisipasi kemungkinan longsor BPBD Nganjuk memasang rambu peringatan bahaya longsor,” imbuhnya.
Pada Sabtu (08/04/2017) terjadi hujan deras di wilayah Nganjuk yang menyebabkan tanah makin jenuh air dan kondisi kohesi batuan makin lemah sehingga pada Minggu siang terjadi longsor. Di bagian lereng perbukitan tidak ada permukiman, yang ada sawah dan lading warga. Saat masyarakat melakukan aktivitas di lahan pertanian itulah kemudian terjadi longsor dan menimbun warga.
Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban terus dilakukan oleh BPBD Nganjuk bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat. Kondisi medan sulit diakses. Alat berat tidak memungkinkan menjangkau lokasi karena jalan hanya selebar 40 centimeter.
“Komunikasi juga terkendala karena tidak ada sinyal handphone,” ungkapnya.


Sumber: kliksaja.co

rhd – rifanfinancindo

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

No comments:

Post a Comment