Kunjungan
wisatawan ke Yogyakarta mengalami peningkatan, tren aktivitas wisatanya
pun bervariasi. Hal itu terlihat dari permintaan kamar hotel yang
meningkat dan penyebaran kunjungan wisatawan selama berada di
Yogyakarta.
Chief
Communication Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa
mengatakan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta semakin populer
khususnya dari segi permintaan hotel. Menurutnya, terjadi peningkatan
permintaan yang signifikan dari wisatawan.
"Di
Tiket.com, Yogyakarta menjadi kota utama untuk permintaan hotel. Bahkan
sempat bersandingan dengan Bali dari segi pemesanan hotel. Tren dan
tarif kamar hotel di Yogyakarta tergolong masih lebih kuat dibandingkan
dengan Bali karena persaingan di Bali yang sangat sengit antar hotel
(oversupply). Tren domestic travel yang semakin tinggi. Setelah Bali,
Yogyakarta menjadi destinasi pariwisata utama," jelas Gaery kepada
KompasTravel saat dihubungi, Sabtu (10/9/2016).
Gaery
mengaku ada pula pengaruh film bioskop "Ada Apa dengan Cinta? 2" (AADC?
2) yang berlatar Yogyakarta terhadap kunjungan wisatawan.
"Ada
sih, tapi itu niche market dan agak spesifik tahun ini kan. Itu efeknya
ke perilaku orang ke Yogyakarta. Sekarang jadi banyak guest house dan
sewa mobil," jelasnya.
Menurutnya,
tren tersebut juga turut dipengaruhi oleh media sosial. Gaery
mengatakan, destinasi wisata di sekeliling Yogyakarta saat ini banyak
bisa dilihat di media sosial.
"Apalagi
ditambah AADC. Banyak destinasi yang sekarang menjadi destinasi
'Instagram'. Orang banyak datang hanya untuk foto," ungkap Gaery.
Ketua
Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA)
Daerah Istimewa Yogyakarta, Udhi Sudiyanto menambahkan tren kunjungan
wisatawan ke Yogyakarta ke obyek-obyek wisata baru tengah dirasakan.
Seperti contoh, lanjutnya, meski tak signifikan, terjadi permintaan
paket-paket wisata "AADC?2" sekitar 10 persen.
"Untuk
yang sudah beberapa kali yang ke Yogyakarta, mereka sudah mengunjungi
tempat-tempat yang populer di Yogyakarta, mereka ingin mengunjungi
obyek-obyek wisata yang baru. Untuk obyek wisata AADC 2 saja minimal
sudah perlu satu hari sendiri," papar Sudiyanto saat dihubungi
KompasTravel.
Penyebaran
kunjungan wisatawan sangat dirasakan di daerah Kabupaten Gunung Kidul
dan Kulon Progo. Menurutnya, obyek-obyek wisata seperti Goa Pindul dan
Kalibiru berhasil menyedot kunjungan wisatawan.
"Hasil
survei dari Trip Advisor bulan November lalu, tendensi di pariwisata,
wisatawan ingin mencoba sesuatu yang baru. Di Yogyakarta yang baru ada
di Kulonproo dan Gunung Kidul," ungkapnya.
Fenomena
penyebaran tren kunjungan wisatawan ke tempat-tempat di luar Kota
Yogyakarta menurutnya disinyalir karena kecenderungan eksistensi
pribadi. Sudiyanto menyebutkan, wisatawan banyak yang pergi ke
Yogyakarta sekedar berfoto di obyek-obyek seperti pantai-pantai di
Gunung Kidul, lalu mengunggahnya ke media sosial.
No comments:
Post a Comment